MAKNA SIMBOLIK MERAJE PADA ADAT SUKU SEMENDE LEMBAK DESA UJANMAS KECAMATAN SUNGAI ARE KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

Meraje merupakan tanda penghormatan kepada lelulur, selain penghormatan kepada leluluhur ada banyak nilai-nilai budaya pada masyarakat sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif diskriptif yang menekankan pada tehnik wawancara mendalam (depth interview), Pada konsep pikiran (Mind)Meraje adalah orang yang dipercayai dapat memimpin suatu keluarga besar.konsep diri (Self) Meraje adalah setiap anak tertua yang lahir dari sebelah ibu akan di angkat menjadi Meraje dan akan menurun sampai ke cucu-cucu nya.Masyarakat (Society) Meraje biasanya akan dipanggil kerumah tunggu tubang pada saat ada musyawarah(kump lan apit jurai) Hasil dari penelitian ini peranan Meraje berdasarkan hak dan kewajibanya, dimana hak Meraje memimpin musyawarah, menetapkan tunggu tubang, dan menjadi juru bicara keluarga. Sedangkan kewajiban Meraje membimbing, mengayomi, dan mengawasi para saudaranya. Kesimpulan peran Meraje merupakan salah satu unsur budaya yang masih diakui keberadaanya dan dianggap sebagai warisan budaya yang penting dalam perjalanan hidup setiap orang.

Kata Kunci : Makna Simbolik, Suku Semende, Teori Interaksi Simbolik, Meraje