ANALISIS PERBANDINGAN PERENCANAAAN TEBAL PERKERASAN JALAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA DAN AASHTO DI DESA GEDUNG WANI KECAMATAN RUNJUNG AGUNG KABUPATEN OKU SELATAN.

M. Joni, Saputra and Yuliantini, Eka Putri, M.T. and Lucyana, Lucyana, M.T. (2021) ANALISIS PERBANDINGAN PERENCANAAAN TEBAL PERKERASAN JALAN LENTUR MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA DAN AASHTO DI DESA GEDUNG WANI KECAMATAN RUNJUNG AGUNG KABUPATEN OKU SELATAN. Other thesis, Universitas Baturaja.

[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of ABSTRAK.pdf] Text
ABSTRAK.pdf

Download (85kB)
[thumbnail of BAB 1.pdf] Text
BAB 1.pdf

Download (159kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf

Download (406kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf

Download (257kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (466kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (84kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (74kB)

Abstract

M. Joni Saputra (2021) judul Analisis Perbandingan Perencanaaan Tebal Perkerasan Jalan Lentur Menggunakan Metode Bina Marga dan AASHTO di Desa Gedung Wani Kecamatan Runjung Agung Kabupaten Oku Selatan. Pembimbing 1: Yuliantini Eka Putri, S.T., M.T, Pembimbing II : Lucyana, M.T.

Penelitian ini dilakukan di Desa Padang Bindu Kecamatan Kisam Tinggi Kabupaten OKU Selatan. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisa informasi kuantitatif (data yang dapat diukur, diuji dan diinformasikan dalam bentuk seperti persamaan dan tabel). Dari hasil perhitungan kedua metode diatas maka dapat dilihat perbedaan ketebalan lapis perkerasan. Sebagai berikut ini; Lapisan perkerasan permukaan (laston MS-744 kg) metode Bina Marga 5,0 cm dan Metode AASHTO 7,5 cm; Lapisan pondas i (Batu Pecah CBR100%) metode Bina Marga 20,0 cm dan Metode AASHTO 20,0 cm; Lapisan pondasi bawah (Batu Pecah CBR 50%) metode Bina Marga 9,0 cm dan Metode AASHTO tidak menggunakan sirtu sebagai pondas i bawah; Lapisan pondasi bawah (Batu Pecah CBR 70% + Agregat Sub Base) metode Bina Marga tidak menggunakan pondasi bawah dengan nila i CBR 70% dan Metode 39 cm. Secara metode dan prinsip, kedua metode tersebut memperoleh nilai ketebalan lapisan yang sama, hal tersebut dikarenakan metode Bina Marga diambil dari Metode AASHTO dengan perubahan dan kondisi khususnya Desa Runjung Agung Kecamatan Runjung Agung Kabupaten OKU Selatan dan Umumnya kondisi di provinsi Sumatera Selatan. Jadi kesimpulannya dalam kedua metode tersebut yang paling cocok di gunakan dalam pembuatan jalan di Desa Runjung Agung Kecamatan Runjung Agung Kabupaten OKU Selatan yaitu dengan metode Bina Marga dikarenakan adanya beberapa faktor ekonomis yang diperhitungkan antara lain; dari segi ketebalan metode Bina Marga lebih tipis yaitu 5,0 cm sedangkan untuk AASHTO yaitu 7,5 cm, dari segi bahan juga metode Bina Marga lebih sedikit mempergunakan bahan-bahan yang diperlukan antara base dan sub base, tapi untuk kualitas hasil dari pekerjaan walaupun dalam segi ketebalan maupun segi bahan lebih relatif ekonomis tetapi metode Bina Marga mempunyai kualitas yang tidak kalah baik dari metode AASHTO.

Kata Kunci: Perbandingan, Perencanaaan, Tebal Perkerasan, Jalan Lentur Metode Bina Marga, Aashto.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Universitas Baturaja > Jurnal > FTK > Teknik Sipil
UBR > Teknik Sipil
Divisions: Fakultas Teknik dan Komputer > Teknik Sipil
Depositing User: Yudith Unbara
Date Deposited: 22 Oct 2021 03:46
Last Modified: 26 Oct 2021 03:07
URI: http://repository.unbara.ac.id/id/eprint/241

Actions (login required)

View Item
View Item