ANALISIS MAKNA SIMBOLIK TRADISI NGULOKO RHASAN TAHA KAHWINAN ADAT ETNIS SUKU DAYA DI DESA BUMI KAWA KECAMATAN LENGKITI KABUPATEN OKU

Budaya memiliki kaitan erat dengan adat istiadat sehingga adat merupakan ketentuan dari leluhur dan ditaati secara turun temurun, budaya lokal yaitu meliputi kebiasaan dan nilai bersama yang dianut masyarakat itu sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna simbolik tradisi NgulokoRhasan Taha kahwinan pada pernikahan adat suku Daya Desa Bumi Kawa Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. penelitian ini menggunakan interaksi simbolik mengacu pada bagaimana manusia membentuk suatu makna dalam masyarakat yang menggunakan simbol-simbol sebagai objek komunikasi. Dan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan paradigma konstruktivis dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi kepada informan guna mendapatkan data yang valid. Dalam (Mind) tradisi Nguloko Rhasan Taha Kahwinan merupkan suatu tradisi pernikahan yang ada pada saat ini di Desa Bumi Kawa, yang di mana tradisi Nguloko Rhasan Taha Kahwinanini dilakukan sebelum terjadinya prosesi pernikahan.pada (self) proses pemberian seserahan yang di berikan dari Pihak mempelai laki – laki ke pada pihak mempelai perempuan. Nguloko Rhasan Taha Kahwinandalam tradisi yang lain pada umumnya, yang di mana Nguloko Rhasan ini ditandai dengan pemberian barang pokok, sandang , pangan, seperti pakaian prempuan. (society), terdapat makna yang mengandung nilai yang dapat di petik baik penduduk asli Bumi Kawa maupun masyarakat pendatang. Kebudayan yang wajib diterapkan hingga saat ini. Hasil dari penelitian ini dalam tradisi Nguloko Rhasan Taha Kahwinan merupakan suatu tradisi pernikahan yang ada di Desa Bumi Kawa, yang di mana tradisi Nguloko Rhasan Taha Kahwinanini di lakukan sebelum terjadinya prosesi pernikahan dan kebudayan merupakan yang wajib diterapkan hingga saat ini. Salah satu tradisi adat pernikahan Nguloko Rhasan Taha Kahwinan yang masih dilaksanakan pada saat ini di masyarakat desa Bumi Kawa. merupakan acara yang dilakukan, jika seorang periya ingin menikahi seseorang prempuan dengan membawa seserahan yang berupa perlengkapan bahan sandang , pangan. Dengan tradisi ini dilakukan dengan adanya pertemuan antara dua keluarga yang akan bersatu dan menjadi satu keluarga sebelum terlaksananya suatu pernikahan.

Kata Kunci : Interaksi simbolik, Nguloko Rhasan Taha Kahwinan, Komunikasi, Budaya