POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERAPIS DAN SISWA AUTIS DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT DAN KREATIVITAS DI BIMBINGAN BELAJAR PONDOK CERDAS HAYKA BATURAJA

ABSTRAK HELEN PANDINA RATU, NPM. 1851048. Pola Komunikasi Interpersonal Terapis Dan Siswa Autis Dalam Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Di Bimbingan Belajar Pondok Cerdas Hayka Baturaja. Skripsi (S-I) Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Baturaja . Januari 2022. Dibawah bimbingan Septiana Wulandari, M.I.Kom sebagai pembimbing I dan Darwasi MS, M.I.Kom sebagai pembimbing II. Pola komunikasi interpersonal dapat di artikan sebagai komunikasi antara dua orang atau lebih yang disebut dengan komunikasi diadik. Komunikasi antar pribadi yang terus berkesinambungan dapat membentuk sebuah pola yang menjadi proses dalam berkomunikasi beserta kompoen lainnya. Dalam mengajar anak autis terjadi pola komunikasi antar terapis dan anak berkebutuhan khusus hal tersebut menyebabkan terjadinya hambatan komunikasi yang terjadi dan harus menggunakan metode yang khusus dalam mengajar. Autisme merupakan suatu gangguan perkembangan, dan bukan suatu penyekit mental. Anak autis memiliki gangguan perilaku, interaksi sosial, komunikasi dan bahasa, maka dibutuhkan kesempatan bagi anak autis untuk mendapatkan pendidikan yang layak, guna untuk mengurangi hambatan perilaku yang terjadi pada anak. Anak autis sama dengan anak pada umumnya memiliki kelebihan dalam kehidupan sehingga banyak diantara mereka yang memiliki bakat dan kreativitas. Rumusan masalah dalam penelitian bagaimana pola komunikasi terapis dan anak autis dalam mengembangkan bakat dan kreativitas pada anak di Bimbingan Belajar Pondok Cerdas Hayka Baturaja. Penelitian ini menggunakan teori akomodasi komunikasi yang dirumuskan oleh Howard Giles dan para koleganya. Selain itu penelitian ini dikembangkan dengan metodologi kualitatif bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam. Paradigma yang digunakan adalah paradigma konstruktivis. Data yang dikumpulkan dianalisis dan diinterpretasikan untuk memperoleh gambaran mengenai variabel yang diamati. Hasil penelitian ditemukan bahwa kegiatan belajar mengajar di Bimbingan Belajar Pondok Cerdas hayka antara terapis/guru dangan anak menggunakan pola komunikasi linier dilakukan dengan face to face, dimana terapis menyesuaikan gaya bicara dengan kondisi anak dan anak mengikuti terapis, dalam menjalankan metode mengajar yang sudah disediakan. Dalam mengembangkan bakat dan kreativitas anak terapis melakukan pelatihan secara bertahap dan dengan konsisten sesuai dengan hobi yang biasa ditunjukkan oleh anak, dalam hal ini memang sudah ada pada metode mengajar, akan tetapi biasanya terapis yang akan melihat bakat yang dimiliki anak, dan mengembangkannya dengan cara di latih terus menerus.

Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, Autis, Akomodasi Komunikasi