POLA KOMUNIKASI GURU DAN ORANG TUA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PROSES PEMBELAJARAN SISTEM DARING (DALAM JARINGAN) DI SLB SD NEGERI BATURAJA

Anak berkebutuhan khusus (ABK) secara umum dapat diartikan sebagai anak yang memiliki hambatan dalam pertumbuhan, perkembangan yang mengalami perbedaan, baik itu kekurangan maupun kelebihan, secara fisik, psikis, emosional dan sosial yang membedakannya dengan anak-anak normal sehingga anak sangat memerlukan perlakuan dan pendidikan khusus dari guru dan orang tua anak yang memiliki kelainan cacat fisik autis dan mental rendah harus benar benar mendapatkan perlakuan khusus dari guru orang tua sehingga anak tidak merasa berbeda dari anak-anak yang lain.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi penetrasi sosial. Dalam teori komunikasi penetrasi sosial memiliki proses yang dibagi empat yaitu: Tahap Orientasi, Tahap Pertukaran Penjajakan, Pertukaran Afektif, dan Pertukaran Stabil.

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kontruktivisme. Metedologi penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif kualitatif dengan tehnik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam.

Hasil penelitian bahwa pola komunikasi guru dan orang tua anak berkebutuhan khusus terjadi pergerakan kedekatan hubungan dari hubungan yang dangkal menjadi komunikasi hubungan yang lebih intim. Guru dan orang tua anak berkebutuhan khusus saling menjaga hubungan komunikasi agar terjalin komunikasi yang baik pada proses pembelajaran daring.

Kesimpulan bahwa proses pembelajaran pada anak berkebutuhan khusus pada proses pembelajaran sistem Daring di SLB SD Negeri Baturaja guru memberikan pelayanan individual kepada siswa, menggunakan media pembelajaran yang sederhana, menggunakan metode dan strategi yang mudah di pahami oleh siswa serta evaluasi pembelajaran berdasarkan kemampuan anak.

Kata kunci: Pola komunikasi, guru dan orang tua anak berkebutuhan khusus