ANALISIS GAYA BAHASA NASKAH DRAMA RAJA SEMBILAN BERANAK DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Naskah drama adalah salah satu gendre karya sastra yang sejajar dengan prosa puisi. Berbeda dengan prosa maupun puisi, naskah drama memiliki bentuk sendiri yaitu ditulis dalam bentuk dialog yang didasarkan atas konflik batin dan mempunyai kemungkinan dipentaskan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gaya bahasa apa sajakah yang terdapat dalam naskah drama Raja Sembilan Beranak dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini diharapkan bagi konsumen, masyarakat peneliti, dan peneliti lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah naskah drama Raja Sembilan Beranak dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data ini adalah metode baca dan catat. Dalam menganalisis data peneliti mengelompokan data berdasarkan teori yang ada, data dalam penelitian ini di analisis dengan membaca data yang telah ditemukan dalam
pengamatan terhadap naskah drama Raja Sembilan Beranak. Kemudian data di analisis gaya bahasa dan mengkalasifikasikan data kedalam macam-macam gaya bahasa berdasarkan teori yang ada. Selanjutnya mendeskripsikan makna yang terkandung dalam naskah drama Raja Sembilan Beranak dan mengklasifikasikan
berdasarkan teori yang ada. Setelah itu peneliti melakukan pembahasan lebih dalam dan menarik kesimpulan. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini terdapat pada nakah drama Raja Sembilan Beranak terdiri dari 2 gaya bahasa simile, 2 gaya bahasa personifikasi, 2 gaya bahasa epanalipsis, 10 gaya bahasa efizeukis, dan 8 gaya bahasa asonansi.

Kata Kunci: Gaya Bahasa, Naskah Drama, Implikasi Pembelajaran