BULLYING TERHADAP PENYANDANG AUTISME DALAM FILM MIRACLE IN CELL NO 7 ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PIERCE

Kasus bullying selalu menjadi sorotan sehingga menarik untuk dibahas. Bullying merupakan tindakan agresif baik secara fisik maupun verbal yang dilakukan oleh individu secara berulang kali, pada penelitian ini rumusan masalahnya untuk
melihat bagaimana bullying terhadap penyandang autisme dalam film Miracle In Cell No. 7 dengan menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce dan tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bullying terhadap penyandang autisme dalam film Miracle In Cell No. 7. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis semiotika Charles Sanders Pierce dan menggunakan tipe penelitian kualitatif. Hasil Penelitian terdapat 16 scene yang menggambarkan bullying pada
scene dilihat pada scene 1,2,3 menggambarkan bullying pada Yong-Goo dilakukan oleh komisaris jendral dengan memukul dan menampar. Pada scene 4,5 menggambarkan bullying yang dilakukan detective dengan menjambak dan menendang serta bullying verbal dengan mengucapkan kalimat kasar. Pada scene
7,8,13,14,15 menggambarkan bullying yang dilakukan oleh anggota kepolisian dengan menendang memukul dan menampar. Pada scene 9,10,11 bullying yang dilakukan oleh 5 narapidana cell dengan menampar dan menendang. Pada scene 16 yang dilakukan oleh komisaris jendral dengan menampar serta mengancam tokoh Yong-Goo.

Kata Kunci: Semiotika, Charles Sanders Pierce, Film, Bullying,Autisme