REPRESENTASI BUDAYA PATRIARKI DALAM FILM (Studi Semiotika Roland Barthes Pada Film The Great Indian Kitchen)

Gender merupakan variabel sosial yang digunakan untuk membedakan peran, tanggung jawab, kebutuhan, peluang dan hambatan antara laki-laki dan perempuan di dalam kehidupan sosial sehari-hari. Hakikat keadilan dan kesetaraan gender memang tidak bisa dilepaskan dari konteks yang selama ini berkembang dan dipahami oleh masyarakat yaitu budaya patriarki. Paham patriarki yang menempatkan laki-laki pada posisi superior dan menempatkan perempuan pada posisi inferior, mengakibatkan perempuan diperlakukan sewenang-wenang, secara senonoh, yang akhirnya merugikan perempuan. Budaya patriarki akan tetap ada selama masyarakat terus mengkontruksi mengenai status dan peranan dalam patriarki itu sendiri. Salah satu film yang mengandung adegan praktik patriarki adalah film The Great Indian Kitchen yang kemudian menjadi objek penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi budaya patriarki di film The Great Indian Kitchen. Penelitian ini berusaha membongkar unsur-unsur budaya patriarki yang terdapat dalam film The Great Indian Kitchen. Penelitian ini menggunakan metode semiotika Roland Barthes untuk menganalisis makna denotasi, konotasi yang didalamnya terdapat mitos dengan menggunakan paradigma kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya laki-laki masih mendominasi perempuan hingga saat ini. Dominasi laki-laki membelenggu perempuan dengan membatasi pergerakannya. Hal tersebut menjadi sebuah kebiasaan yang terus di kontruksi oleh masyarakat atau perempuan itu sendiri. Sehingga budaya patriarki masih terus berkembang di masyarakat. Dalam penelitian ini peneliti menemukan sebanyak M18 frame yang mengandung dominasi laki-laki terhadap perempuan di dalam rumah tangga. Kemudian ditemukan makna konotasi yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga mendapatkan 3 mitos yaitu: perempuan dinikahi untuk melakukan
pekerjaan asisten rumah tangga (ART) di dalam keluarga, perempuan menjadi pihak yang terpojokan dan dianggap selalu salah di dalam keluarga, kontrol lakilaki menempatkan perempuan berada di bawah kekuasaannya dengan tugas utamanya dalam sektor domestik.

Kata Kunci: Budaya Patriarki, Film, Semiotika Roland Barthes