ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES TENTANG KEKERASAN VERBAL DAN NON VERBAL DALAM FILM GEEZ AND ANN

ABSTRAK Gina Zitara Aprilien. NPM:1851026. ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES TENTANG KEKERASAN VERBAL DAN NON VERBAL DALAM FILM GEEZ AND ANN. Skripsi (S1) Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Baturaja, Januari 2022. Dibawah Bimbingan Dr. Hendra Alfani, M.I.Kom dan Dian Novitasari, M.I.Kom. Kekerasan seringkali dianggap sebagai hal yang lumrah dan wajar untuk dilakukan terutama dalam tujuan mendidik anak. Kurangnya kesadaran terkait betapa bahayanya kekerasan bagi korban yang menerimanya membuat kekerasan semakin sering terjadi dalam kehidupan masyarakat. Film sebagai salah satu media massa yang seharusnya memberikan hiburan dan edukasi kepada para penontonnya justru mengandung kekerasan yang dapat menjadi contoh buruk bagi masyarakat. Salah satu film yang mengandung adegan kekerasan adalah film Geez And Ann yang kemudian menjadi objek penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerjemahkan makna-makna kekerasan yang terdapat dalam film Geez And Ann tersebut. Penelitian ini berusaha membongkar unsur kekerasan verbal dan non verbal yang terdapat dalam film Geez And Ann. Menggunakan teori Semiotika Roland Barthes dalam tatanan penanda, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna denotatif, konotatif dan mitos dari adegan-adegan kekerasan yang terjadi didalam film. Analisis kemudian dilakukan untuk mengetahui makna kekerasan verbal dan non verbal yang terdapat didalam film tersebut. Paradigma kritis menjadi paradigma penelitian yang digunakan pada kajian ini. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.
Hasil dari penelitian ini menemukan sebanyak 16 frame yang mengandung kekerasan baik secara verbal maupun non verbal. Kekerasan dilakukan oleh Tokoh Mama Geez kepada anaknya Geez. kemudian ditemukan makna konotasi yang dilakukan berulang-ulang sehingga mendapatkan 3 mitos yaitu: Orang tua berhak mengatur dan menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak, perilaku gaslighting untuk membuat anak mematuhi perintah dan keinginan orang tua, dan seorang anak harus membalas jasa orang tua sebagai bentuk terimakasih kepada orang tua.

Kata kunci: Semiotika Roland Barthes, film, kekerasan