ADE, ANJASMARA and UMMI, RAHMAWATI,M.Si and DIAN, NOVITASARI,M.I Kom (2022) REPRESENTASI INDUSTRI TELEVISI DALAM FILM (Analisis Semiotika Charles Sander Peirce Dalam Film Pretty Boys. Other thesis, Universitas Baturaja.
COVER.pdf
Download (1MB)
Abstrak.pdf
Download (135kB)
BAB I .pdf
Download (91kB)
BAB II .pdf
Download (298kB)
BAB III.pdf
Download (123kB)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (11kB)
Daftar Pustaka.pdf
Download (99kB)
Abstract
ABSTRAK ii ADE ANJASMARA, 1851036 REPRESENTASI INDUSTRI TELEVISI DALAM FILM (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDER PEIRCE DALAM FILM PRETTY BOYS) Skripsi, Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Baturaja, 2022, Dibawah Bimbingan Dra. Umi Rahmawati, M.Si Sebagai Pembimbing I dan Dian Novitasari, M.I.Kom Selaku Pembimbing II. Industri televisi saat ini telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi untuk menonton beragam program acara yang disajikan. Tayangan yang ditampilkan oleh industri televisi saat ini tidak sedikit yang membuat Idealisme luntur karena berbenturan dengan uang. Visi dan misi media pun tak lagi nyambung dengan program yang disiarkan.Rating tinggi dianggap berbanding lurus dengan kesuksesan menjaring iklan. Program yang sukses adalah program yang rating-nya tinggi, tak peduli bagaimana kualitasnya. Karena itu, berbagai cara dilakukan agar acara mendapat rating tinggi. Meski sebuah acara dikatakan jelek, tidak mendidik, namun jika ratingnya tinggi, acara akan jalan terus. Program-program berkualitas tak lagi dipakai bila ratingnya tidak tinggi. (Widodo, 2016) Dikatakan oleh Ade Armando dalam Orde Media jika, industri televisi adalah alat yang digunakan oleh pemilik modal besar untuk melenakan, membuat bodoh, dan mendorong masyarakat enggan berpikir tentang masalah- masalah mendasar terkait penderitaan rakyat banyak. Tegasnya televisi adalah alat yang sengaja dikembangkan para penguasa modal untuk menipu dan membuat masyarakat cuma berpikir hal-hal remeh dan merasa dunia sebenarmya “baik-baik saja”. (Arief et all, 2015) Meski rating menjadi satu-satunya tolok ukur, ada beberapa pihak berpendapat bahwa rating tak berbanding lurus dengan kualitas acara. Stasiun televisi seperti mesti mengambil satu dari dua pilihan: mempertahankan program berkualitas yang rating-nya rendah, atau tetap menayangkan program yang sifatnya hiburan semata namun rating-nya tinggi. Pada aspek apresiasi, masyarakat diperkenalkan dengan berbagai jenis program televisi dari berbagai bentuk kuis, talks show, opera sabun, variety show hingga film. (Widodo, 2016) Penelitian ini lebih memfokuskan acara televisi yang berbasis film sebagai objek penelitian karena film menjadi salah satu media pembawa pesan yang sangat populer saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran industri televisi dalam film Pretty Boys dan penelitian ini mendeskripsikan permasalahan bagaimana industri televisi direpresentasikan melalui film Pretty Boys. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan analisis semiotika Charles Sander Peirce dalam film Pretty Boys. Hasil dari penelitian ini berupa beberapa kategori representasi indsutri televisi pada film Pretty Boys seperti: penonton bayaran, bullying, Gimmick, rating, streeping, perilaku tidak senonoh di televisi, kehidupan artis yang glamor, honor/bayaran artis, industri televisi di era digital, dan Fans/penggemar.
Kata Kunci : Film, Industri Televisi, Semiotika Peirce, Pretty Boys
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | Universitas Baturaja > Jurnal > FISIP > Ilmu Komunikasi UBR > Ilmu Komunikasi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Meria Unbara |
Date Deposited: | 12 Mar 2022 02:43 |
Last Modified: | 28 Jun 2022 06:02 |
URI: | http://repository.unbara.ac.id/id/eprint/399 |